Radarsindo.com - Minggu (17/9), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mengadakan gelar akademis pengungkapan sejarah Indonesia tahun 1965-1966 yang diselenggarakan pada 16-17 September 2017 di kantor Lembaga Hukum Indonesia (LBH) Jakarta. acara tersebut digelar pada jam 16.00 dan berakhir pada jam 21.00 wib.
Beberapa warga dan ormas mencurigai acara tersebut yang diduga ada keterkaitan dengan PKI. sehingga sampai dengan mulai jam 08.00-21.00 wib, massa dan ormas masyarakat terus berdatangan untuk membubarkan acara tersebut.
Para peserta yang hadir didalam acara tersebut tertahan tidak bisa pulang dikarenakan terkepung oleh massa dari berbagai elemen yang menolak kegiatan tersebut. mereka menolak kegiatan tersebut karena menuding sebagai aksi mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Ideologi Komunis.
Dari hasil pantauan dilapangan massa yang hadir mencapai ratusan,
"PKI enggak bisa keluar, ayo gabung! Ganyang! Ganyang PKI sekarang juga!" teriak massa di luar.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis tiba di tempat kejadian mencoba menenangkan massa. Ia mengatakan telah memastikan acara yang digelar oleh YLBHI kali ini tidak membahas tentang komunisme.
"Saya minta teman-teman tenang, tolong beri saya waktu bicara. Rekan sekalian, saya minta teman semua bisa memahami bahwa yang terjadi di dalam ruang LBH ini tidak ada kegiatan yang sifatnya seminar tentang PKI," kata Idham.
Massa tidak bisa percaya, dan terus berteriak, Massa mendesak untuk memeriksa kegiatan yang ada gedung LBH
"Dengar dulu. Sejak kemarin saya sendiri yang memimpin di sini untuk tidak dilaksanakan seminar. Saya sendiri yang memimpin untuk tidak berlangsung sejak kemarin. Hari ini mereka berkumpul bukan dalam diskusi yang kalian sasar. Saya tidak punya kepentingan apa-apa kecuali untuk mengamankan Jakarta," ujar Idham.
Komandan Distrik Militer (Dandim) TNI 0501/Jakarta Pusat Kolonel Edwin Adrian Sumantha pun mencoba menenangkan massa. dia juga meminta agar massa membiarkan panitia acara hari ini untuk pulang.
“Saya minta tenang, karena yang di dalam juga tak bisa keluar, biarkan mereka pulang,” kata Edwin usai menemui perwakilan LBH Jakarta di dalam gedung malam tadi.
Pada pukul 00:14, polisi sudah menyiapkan kendaraan taktis untuk membubarkan massa dengan water canon.
sekitar 15 menit kemudian, aparat keamanan mulai bergerak untuk membubarkan massa, dan sekitar pukul 01.00 massa sudah mulai ricuh. hal tersebut dikarenakan sejumlah orang dari massa melihat peserta didalam ada yang keluar dari gedung LBH.
Dari kekisruhan tersebut, Polisi mengeluarkan tembakan peringatan, setelah itu water canon serta gas air mata juga ditembakan. sehingga massa terpecah, sebagian massa ada yang merapat ke arah cikini dan menteng. sebagian ada yang merapat ke arah salemba. dan sebagian massa ada yang bertahan ditepi kali samping Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
menjelang pukul 02.00 - 03.00 kondisi sudah mulai kondusif. massa benar-benar sudah dapat dibubarkan.
dan menurut informasi pantauan dilokasi satu orang yang diduga provokator ditahan oleh pihak kepolisian. sebelum menjelang kekisruan terjadi.
0 Comments